Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 04:22:18【Resep Pembaca】839 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(76)
Artikel Terkait
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
- Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
- Wamentan: Program MBG tingkatkan gizi anak dan gerakkan ekonomi desa
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
- Kemenhub perkuat keselamatan penerbangan nasional lewat MOR
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri
Resep Populer
Rekomendasi

Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda

BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme

Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif

KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

Harga emas UBS

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas